Tuesday, November 21, 2006

First Time on Economic Class

First Time on Economic Class
part 3

Puanas tenan Jeh! naik keatas kereta, melihat ternyata sudah banyak orang yang naik dan mengambil tempat duduk membuat ro agak kecut juga, apakah bisa dapat tempat duduk ya? Memang masih ada cukup banyak kursi kosong tetapi itu berarti berbagi dengan orang-orang dan keluarga-keluarga yang yang siap mudik. yang ro inginkan setidaknya dapat tempat duduk kosong sehingga dapat memilih posisi terbaik sehingga akan lebih nyaman selama perjalanan.

akhirnya ro dapat juga tempat duduk di gerbong yang entah keberapa, soalnya rangkaian panjang sekali, mungkin ada dua belas gerbong seluruhnya. kebetulan ada bangku kosong, dibagian tengah gerbong yang ro naiki. melihat bangkunya aja dah ga napsu in banget. kursi dilapis pelapis bangku dari bahan sintetis warna hijau yang sudah pudar warnanya, di banyak bagiannya sudah banyak yang mengelupas, apalagi di bagian deket jendela ada lubang menganga, pelapis dan gabusnya dah tercabut dari tempatnya, entah orang iseng mana yang tega-teganya nyabutin tu pelapis ma gabus bangku. selain itu apa ada orang yang tega mau duduk disitu ya, yang lebih mirip lubang closet, hahahahahahahaha . . .

sekarang jam 13:17 dan sudah banyak orang yang nongkrong diatas gerbong, padahal keretanya sendiri baru akan berangkat jam 15:10. inilah yang namanya kereta ekonomi, beda banget ma kelas lainnya jika kalian pernah naik kereta. keretanya bakal terisi lebih banyak orang bahkan seperti yang ro alami waktu naik kereta ekonomi ke malang, saking penuhnya bergerak pun susah karena terhimpit kiri-kanan.

ro duduk diam, memandang keluar, jalur-jalur kereta, rongsokan besi-besi tua bagian dari kereta tua berserakan dimana-mana, gerbong-gerbong yang diparkir karena sedang tidak dipakai, tidak pohon-pohon yang ada hanya tiang-tiang listrik denga kabel-kabel berselimpangan kesana -kemari.

memandang ke dalam, orang-orang yang duduk di bangku mereka masing-masing. anak-anak yang tidak dapat diam, bermain dan berteriak, menangis merengek meminta orang tuanya untuk membelikan mainan yang ditawarkan oleh para penjual mainan yang bersemangat mengiming-imingi anak-anak kecil dengan menyodorkan aneka macam mainan langsung di depan mata mereka. para penjual makanan dan minuman yang hilir mudik menawarkan dagangannya.

wajah-wajah letih dan kosong dari para orang tua, semuanya membuat suasananya sangat tidak nyaman ditambah panasnya siang itu. sesaat rasanya frustasi juga melihat pemandangan kayak gini. tapi mau gimana, itulah resikonya. anyway cara terbaiknya untuk mengurangi perasaan sebal adalah menyibukan diri.

sedikit mencatat hal-hal kecil yang menarik di agenda ato sibuk sms ma priscy yang meminta live report dari atas kereta, ato sms-an ma papa yang menanyakan keadaan diatas kereta, ato juga sms-an ma api dan willy untuk memastikan aja semuanya lancar.

btw walo sedikit frustasi awalnya, tetapi ro mencoba melihat dari sudut yang berbeda. mencoba memandang tiap individu yang terlihat dengan rasa ingin tahu yang besar. mungkin ada hal-hal menarik yang dapat ro lihat ketimbang merasa kesal karena kepanasan dan ramenya anak-anak itu.

cukup banyak keluarga yang naik kereta ini. mungkin karena lebaran sudah tinggal beberapa hari lagi, dan sudah banyak yang libur sehingga inilah saat yang tepat untuk mudik. disatu sudut seorang Bapak yang wajahnya terlihat cukup sangar terlihat berbincang-bincang akrab dengan anaknya yang tampak antusias sekali karena dapat naik kereta api, anak itu bertanya sambil menunjuk tangan ke apa pun yang menarik pertanyaannya, sementara si bapak dengan sabar mencoba menjawab semuanya pertanyaan anaknya itu . . .karena cuacanya panas, sang bapak mengipasi si anak dengan kipas sementara dia sendiri bercucuran dengan keringat

ketika si anak yang mungkin berusia kira-kira 6-7 tahun itu merasa lapar, si bapak membuka bekal si anak, dan dengan sabar menyuapi si anak yang tidak bisa duduk diam tapi berdiri di atas bangku sambil terus mengamati sekeliling sambil terus bertanya kepada bapaknya itu. atau saat si anak tampak keletihan dan ingin tidur . . sang bapak membiarkan bagian tempat duduknya untuk anaknya sehingga si anak dapat berbaring dan sementara si bapak itu duduk dibawah sambil terus mengipasi si anak , kadang membelainya dengan lembut agar si anak dapat beristirahat dengan nyaman.

lalu ada seorang tua, nenek-nenek yang berjalan tertatih-tatih, pakaiannya lusuh dan pudar warnanya, mengadahkan tangannya yang keriput itu kepada tiap penumpang, meminta belas kasihan. si nenek ini walo tampak letih tetap berusaha tetap tersenyum, dan ia akan mengucapkan kata-kata berkat bagi mereka yang memberinya sedikit uang, sepertinya ia dalam kata-katanya berdoa kepada Gusti Allah agar penumpang itu diberkati dengan limpah karena kebaikannya dan diberi selamat dalam perjalanan, bahkan walaupun ada orang yang tidak memberinya recehan, ia tetap tersenyum.

seorang anak perempuan, mengintip dari balik bangku, bercanda dengan sodaranya dan ibunya,tersenyum malu-malu, memandang sekeliling, memandang dengan penuh minat pada para penjual mainan, ketika disodori mainan oleh seorang penjual mainan matanya tampak berbinar-binar, mungkin dia ingin memilikinya. dengan penuh harap dan mata memohon si anak ini menoleh ke arah ibunya, mengharapkan anggukan tanda setuju, tapi ibunya hanya menggelengkan kepala.

anak perempuan ini tampak kecewa tapi kemudian dia mengembalikan mainan ke penjual mainan sambil menggelengkan kepala

di dalam kereta ekonomi tampaknya banyak hal bisa dikerjakan ati dijual untuk dijadikan uang. sebagai contoh, ada dua orang pemuda membawa sapu, mereka mulai membersihkan lantai dari berbagai macam sampah dan kotoran. yang satu menyapu sedangkan pemuda satunya akan menyodorkan kantong bekas wadah permen untuk meminta uang jasa kebersihan kepada para penumpang

atau seorang bapak yang berkeliling menawarkan koran seharga Rp.500 . .Hah?!bener niy?!koran aja dijual eceran juga biasanya diatas Rp.1000. setelah diamati ternyata ga semua bagian koran diberikan. hanya satu bagian saja seperti bagian berita olahraga ato ekonominya . .ada satu orang yang beli di dekat ro duduk, jadi ro bisa lihat koran kapan siy yang di jual. ternyata itu koran dah lama sekali, koran dari 4 ato 5 bulan yang lalu dan memang itu koran bukan dijual untuk dibaca tapi untuk alas tidur bagi mereka yang ingin tidur di lantai, jadi alas begitulah maksudnya.

Jam 14:46 semakin dekat dengan waktu keberangkatan seorang ibu dengan satu anaknya duduk disebelah ro, sementara anaknya yang satu lagi yang abg duduk di seberang. gerbong semakin terisi penuh, bangku di depan ro juga sudah penuh, seorang bapak yang seorang diri dengan seorang ibu dengan anaknya yang masih kecil.

jam 15:10 kereta berangkat tepat waktunya, ugh, betapa leganya, angin masuk dengan leluasa lewat jendela, uadaranya menjadi sejuk.

to be continued . . .

2 comments:

New Girl said...

tbc again...arrrggghhh just when you got to the interesting part - cut again...

not happy jan!!

Anonymous said...

Hahahahahahahahaha . .jangan gitu Xen, komen aja yang ada oke?!thx ya Xen